Pages

Kamis, 20 Mei 2010

Cara Kerja Fenomena Metafisika

Metafisik, apapun alirannya percaya dibalik fisik manusia tersimpan energi misterius. Otak manusia terdiri dari bermilyar sel syaraf yang menghasilkan arus listrik lemah memancarkan gelombang elektro magnetik sangat halus. Karena itu, otak yang terlatih memiliki kekuatan gelombang yang sangat kuat yang dapat mempengaruhi sekitarnya.

Otak manusia memancarkan energi. Setiap energi yang mengalir melalui otak manusia dapat dihitung dengan alat yang bernama Electro Encephalo Graphic (EEG). Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa terdapat aliran energi yang memiliki tingkat getaran yang berbeda-beda. Ini berarti bahwa setiap energi yang mengalir di otak memiliki tingkat frekuensi yang berbeda-beda pula. Proses energi di otak terjadi ketika ratusan miliyar neuron (syaraf) saling berhubungan satu sama lainnya. Begitu kita belajar terhadap sesuatu atau memasukkan suatu informasi atau memikirkan sesuatu, maka sesungguhnya kita menciptakan atau memperkuat jalur syaraf antar sel.

Jika kita memikirkan sesuatu semakin sering, maka sesungguhnya kita memperkuat jalur syaraf tersebut. Proses terhubungnya antara sel yang satu dengan sel yang lainnya ketika kita belajar atau memikirkan sesuatu adalah sebuah proses dari impuls-impuls listrik yang berjalan dan menempuh neuron-neuron. Setiap sel otak (neuron) memiliki semacam tentakel yang disebut dengan dendrit (koneksi). Dengan kata lain impuls-impuls listrik yang berjalan dari satu sel menuju ke sel yang lainnya harus melewati penghubung dendrit.

Setiap sel otak memiliki 20.000 (20ribu) dendrit. Proses belajar atau memikirkan sesuatu adalah berarti berjalannya impuls-impuls listrik menempuh jarak antara sel yang satu menuju ke sel yang lainnya dan melewati koneksi (dendrit) ini. Pada ujung dendrit terdapat sebuah celah yang menghubungkan dendrit sel yang satu dengan dendrit sel yang lainnya. Celah ini disebut dengan synaps.

Proses belajar ataupun memikirkan sesuatu berarti juga bahwa sinyal-sinyal listrik itu harus melewati celah tersebut untuk melanjutkan perjalanannya menuju ke sel otak lainnya. Sehingga, semakin sering sesuatu itu dipelajari atau semakin sering kita memikirkan sesuatu maka lompatan sinyal-sinyal listrik pada celah synaps tersebut akan semakin mudah. Dengan semakin kuatnya frekuensi listrik neuron kita, maka berdasarkan prinsip resonansi, frekuensi listrik neuron kita akan bergetar dan mempengaruhi maupun menarik segala sesuatunya yang memiliki kesamaan frekuensi dengan frekuensi listrik neuron yang kita pancarkan

Dalam fisika kuantum meyakini bahwa setiap benda terdiri dari kuanta – kuanta. Sebuah benda terbentuk dari kumpulan molekul – molekul, dan tiap molekul terbangun dari atom dan partikel yang menyusunnya. Sedang partikel sub atom berasal dari energi vibrasi kuanta. Kuanta merupakan vibrasi kuantum yang tak terlihat. Sehingga diyakini bahwa semua benda apapun yang kita lihat sebenarnya susunan dari energi kuanta. Karena apabila dilihat lebih dekat, misal dengan mikroskop nuklir tampak bahwa semuanya tidak padat sama sekali, tetapi terdiri dari rongga – rongga yang berisi getaran energi kuanta yang bergerak sedemikian cepatnya sehingga ’terlihat’ padat oleh matafisik kita. Sehingga dari pemahaman ini, maka seluruh benda baik hidup maupun tidak hidup sebenarnya menyatu. Sama halnya udara disekitar kita yang menyatu, dan semuanya saling mempengaruhi.

Selanjutnya pikiran & niat manusia dapat mempengaruhi getaran vibrasi dari kuanta – kuanta yang ada disekitarnya. Sehingga jika peneliti dari Jepang, Masaru Emoto dapat membuktikan bahwa pikiran manusia yang disampaikan pada air dapat mempengaruhi struktur air tersebut. Dan hal tersebut, dapat menjelaskan kenapa, apa yang dipikirkan secara fokus dan kondisi mental yang tepat dapat mempengaruhi baik bagi diri maupun lingkungan disekitarnya. Dan hal tersebut berasal dari kekuatan pikirannya.


dikutip dari buku The Real art Of Hypnosis ......

Vibrasi, Resonasi dan Alam Semesta

Tahukah Anda ?
Bahwa seluruh benda di alam semesta ini, termasuk pikiran dan perasaan kita, hanyalah lautan energi yang bergetar!

Makhsudnya… ???
Jika kita mem-breakdown benda apapun, kita akan menemukan bahwa benda tersebut memang tersusun dari bagian-bagian lebih kecil yang disebut molekul…
Tahukah Anda… bahwa molekul tersebut bergetar…
Selanjutnya… molekul tersusun atas atom – atom …
Tahukah Anda… atom tersebut juga bergetar…
Selanjutnya… Atom tersebut tersusun dari bagian-bagian yang lebih kecil lagi yang disebut partikel sub atomik, seperti elektron, proton, dan neutron….
Dan tahukah Anda … mereka pun juga bergetar...
Dan … partikel-partikel itu ternyata juga tersusun dari bagian-bagian yang lebih kecil disebut Quark yakni ‘pilinan energi’ yang bergetar…
Terus…
Hal tersebut juga berlaku pada seluruh tubuh kita…
Yang juga tersusun dari bahan yang sama, yakni molekul, atom, partikel sub atomik, dan ‘pilinan energi’ yang semuaya …. BERGETAR…

Jika, ditinjau dari fisika kuantum, semua benda di alam semesta ini tak lain hanyalah gumpalan energi yang bergetar dengan frekuensi yang berbeda-beda.
Perbedaan itulah yang menyebabkan ia dikenal sebagai benda padat, cair atau gas; memancarkan warna yang berbeda; menghasilkan aroma yang tak sama, suhu tinggi dan rendah, kasar dan halus, dan sebagainya.

Namun… Tahukah Anda…. ???
Akal manusia bisa mengintervensi frekuensi tersebut sehingga terjadi resonansi lewat panca indera, lalu diteruskan ke otak secara elektromagnetik, dan muncul sebagai gambar-gambar di layar persepsi otak kita.
Namun, selain itu… bukan cuma benda, perasaanpun adalah energi yang bergetar.
Bedanya, getaran yang terjadi pada perasaan adalah getaran kompleks yang terkait dengan resonansi sekelompok benda yang bergetar bersama-sama.
Dalam hal ini, hati (baca: jantung) adalah tempat terjadinya resonansi, karena ia adalah representasi pikiran dan perasaan kita…
Jika dilihat pada alat pengukur getaran jantung yakni ECG (Electric Cardio Graph) akan nampak bahwa seseorang sedang marah, takut, rileks, sedih, gembira, dan sebagainya.
Getaran pada jantung tersebut beresonansi dengan anggota tubuh yang lain, dan secara elektromagnetik terpancar dari tubuh kita kepada lingkungan sekitar.
Sehingga jangan heran apabila orang lain bisa merasakan kondisi emosi Anda meskipun Anda tidak menunjukkan/mengatakannya.

Oleh karena itu…
Kalau pikiran dan perasaan kita memancarkan energi positif, maka seluruh lautan energi akan teresonansi (ikut bergetar) menjadi positif.
Lautan energi yang menjadi positif itu lantas kita tangkap kembali pantulannya lewat radar kita sendiri sebagai energi positif. Begitu pula sebaliknya bila kita memancarkan energi negatif.

Dan itulah sebuah hukum alam yang sudah menjadi sunatullah… dari Sang Maha Pengatur…

Alam semesta adalah lautan energi yang gelombangnya memantul kemana-mana, termasuk akan memantul kembali kepada kita sendiri.
Itulah yang diajarkan Allah SWT dalam firman-Nya:
“Barang siapa berbuat kebaikan maka (hasilnya) untuk dirinya sendiri. Dan barang siapa berbuat kejahatan maka (akibatnya) untuk dirinya sendiri. Dan Tuhanmu sekali-kali tidaklah menganiaya hamba-hamba-Nya” (Q. S Fushilat (41): 46)

Jadi……..
Hati-hatilah bermain – main dengan pikiran dan perasaan Anda....
Setiap yang kita pikirkan dan rasakan, gelombangnya akan langsung terpancar ke alam semesta…
Meski tidak terlihat dan tidak terdengar, pancaran gelombang itu tetap saja terpancar ke sekeliling kita, dan suatu ketika pasti kembali kepada kita sendiri.

Selamat mencoba positive thinking dan positive feeling!

Karena Benda… Juga bisa merasa…

Huff… pingin cepet – cepet…
Print malah macet….

Huff… pingin cepet – cepet…
Motor malah macet…

He he he… tahukah Anda…
Karena sebenarnya benda juga bisa “merasa”…

Coba Anda cermati…
Ada print yang bisa bertahan sampai bertahun – tahun masih baek…
Tapi ada juga lho…
Print baru tiga minggu… sudah bikin jengkel terus karena sering Error…

Lho emang kenapa ???
Karena sebenarnya benda juga bisa merasa…

Coba bayangin saja…
Ketika Anda terburu – buru…
Mungkin lemburan atau tugas yang harus segera dikumpul…
Trus pas detik - detik terakhir… anda terburu buru ngeprint…

Vibrasi pikiran & emosi apa yang tersampaikan ke “print” Anda…???
Apalagi ditambah kejengkelan Anda dan kemarahan Anda…
Semakin negatif juga kan, vibrasi yang Anda sampaikan ke print tersebut…???
Kalo begitu terus…
Jangan tanya… kalo usia print Anda hanya beberapa minggu…

Hal tersebut juga bisa Anda cermati…
Ada seseorang yang kalo menanam tumbuhan… pasti bisa berbunga…
Tapi kalo sudah dengan “beda orang”…
Walo tumbuhan… tempat… dan pupuknya sama…
Namun hasilnya bisa berbeda…

Kenapa ???
Karena benda apapun itu… juga bisa merasa…
“Merasa” dari vibrasi pikiran Anda…. dan vibrasi emosi Anda…

Masih inget Pak Emoto ???
Pak Emoto pernah meneliti…
(Bukan sekedar dengan air tapi juga dengan nasi lho…)
Yaitu perbedaan tentang nasi yang dido’akan dan nasi yang tidak dido’akan…
Ternyata… Nasi yang tidak dido’akan… basinya menjadi lebih cepat…
Cermati saja…
Benda yang penuh “sayang” dan “doa” dalam menggunakannya…
Menjadi lebih baik… lebih barokah… dan lebih bermanfaat…
Itulah pesan Anda untuk benda yang juga bisa “merasa”….

…………………………………………………………………
Sadari…. Sadari…. Sadari… dan Sadari….

Motor dan Mobil Anda….
Rumah dan Taman Anda….
Kasur yang Anda tiduri…. dan kursi yang Anda duduki…
Peliharaan Anda… dan Tumbuhan yang ada didepan rumah Anda…
Komputer, laptop dan Handphone yang sekarang Anda pegang…
Dan lain – lain… dan lain – lain… dan lain lain…

Bahkan tubuh Anda… tangan Anda… dan kaki Anda…
Semua juga bisa merasa…

Sudahkah Anda berterima kasih kepada mereka…???
Sudahkah Anda menyampaikan rasa “sayang” kepada mereka… ???
Sudahkah Anda mulakan doa… untuk menggunakan mereka… ???
Sudahkah Anda… tidak menyia-nyiakan mereka… ???
Sudahkah Anda… menggunakan mereka untuk kemanfaatan dan kebaikan…???

Karena …
Sebelum mereka bisa bicara…


………………………………………………………………
………………………………………………………………
Wahai tubuhku…
Maafkan aku… jika aku menyia – nyiakanmu…
Maafkan aku… jika aku tidak menunaikan hak – hak mu…

Aku sayang kamu…
Dan aku berjanji menjagamu… selalu…

Ya Allah…
Sembuhkanlah… sembuhkanlah… dan sembuhkanlah…

Cuplikan… Sugesti part therapy – inner healing…

Karena tubuhpun… juga bisa merasa…
………………………………………………………………
………………………………………………………………

kisah nyata .. pelajaran untuk masa depan ..

Sepasang suami isteri - seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja.

Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun.

Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat.

Ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan.

Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja.karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil.

Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya.

Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini !!!” …. Pembantu rumah yang tersentak engan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar.

Mukanya merah adam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ‘ Saya tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?” hardik si isteri lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata “Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik …kan!” katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa.. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya.

Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.

Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat apa…

Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis.

Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. “Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya.

Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Dita demam, Bu”…jawab pembantunya ringkas. “Kasih minum panadol aja ,” jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya.

Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap” kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik.

Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu.

“Tidak ada pilihan..” kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut…”Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah” kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.

Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah.

Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. “Ayah.. ibu… Dita tidak akan melakukannya lagi…. Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi… Dita sayang ayah..sayang ibu.”, katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. “Dita juga sayang Mbok Narti..” katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.

“Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tidak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti ?… Bagaimana Dita mau bermain nanti ?… Dita janji tidak akan mencoret-coret mobil lagi, ” katanya berulang-ulang. Serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur.

Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf…


Tahun demi tahun kedua orang tua tersebut menahan kepedihan dan kehancuran bathin sampai suatu saat Sang Ayah tak kuat lagi menahan kepedihannya dan wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak bertepi…,


Namun…. si Anak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tersebut tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya..

semoga bisa dijadikan pelajaran____________________ :(